Minggu, 10 Januari 2016

MANAJEMEN STRATEGI-FORMULASI, IMPLEMENTASI DAN PENGENDALIAN (JOHN A. PEARCE II & RICHARD B. ROBINSON, JR) ALIH BAHASA IR. AGUS MAULANA, M.S.M (

PANDANGAN UMUM MANAJEMEN STRATEGIK

MANAJEMEN STRATEGI

Strategi = Rencana para manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.


Strategi = Rencana main suatu perusahaan


Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan di mana ia harus bersaing, melawan siapa dan untuk maksug (purpose) apa.


Manajemen Strategi adalah Sekumpulan Keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan, yang melibatkan pengambilan keputusan yang rumit, berjangka panjang dan berorientasi ke depan serta membutuhkan sumber daya yang besar serta partisipasi manajemen puncak.

Manajemen strategik merupakan proses tiga lapis yang melibatkan para perencana di tingkat korporasi, bisnis dan fungsional serta personil-personil pendukung. Makin rendah tingkatnya, kegiatan strategik makin bersifat lebih spesifik, sempit, jangka pendek dan berorientasi ke tindakan, dengan resiko yang lebih kecil dan dampak yang kecil.


Tantangan Lingkungan Ekstern Dekat (Immediate) :



  1. Pesaing;
  2. Pemasok;
  3. Sumber Daya yang makin langka;
  4. Lembaga-lembaga pemerintah dan peraturan-peraturan mereka yang semakin banyak;
  5. Pelanggan yang preferensinya seringkali berubah-ubah tak terduga

Lingkungan Ekstern Jauh (Remote)



  1. Kondisi Sosial dan Ekonomi;
  2. Prioritas Politik
  3. Perkembangan Teknologi

Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder)



  1. Pemilik;
  2. Manajer Puncak;
  3. Karyawan;
  4. Masyarakat;
  5. Pelanggan;
  6. Negara;

Tugas Penting Manajemen Strategik



  1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud kebedaan (purpose), filosofi (Philosophy) dan tujuan (Goal)
  2. Mengembangkan Profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya.
  3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor kontekstual umum;
  4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan lingkungan ekstern
  5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
  6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki
  7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih
  8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuian antara tugas, SD, struktur, teknologi dan sistem imbalan
  9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
Isu Dimensi Keputusan Strategik
  • Isu (masalah) Strategik membutuhkan keputusan dari manajemen Puncak. Karena Keputusan-keputusan strategik mencakup beberapa bidang operasi suatu perusahaan, mereka membutuhkan keterlibatan manajemen puncak. Biasanya hanya manajemen puncaklah yang memiliki perspektif yang dibutuhkan untuk memahami implikasi luas dari keputusan-keputusan semacam itu serta wewenang untuk meng-otorisasi alokasi sumber daya yang diperlukan.
  • Isu Strategik membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Keputusan-keputusan strategik menuntut alikasi SDM, aset fisik, atau dana besar yang harus diperoleh dari sumber-sumber intern ataupun dari sumber-sumber luar perusahaan. Isu-isu seperti ini juga mengikat perusahaan untuk bekerja dalam kurun waktu yang panjang. Karena alasan-alasan ini, isu-isu tersebut menuntut sumber daya yang besar.
  • Isu strategik seringkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang perusahaan. Keputusan strategik jelas mengikat perusahaan untuk waktu yang lama, biasanya lima tahun; tetapi, dampak dari keputusan semacam ini seringkali bertahan jauh lebih lama. Begitu suatu perusahaan mengikatkan dirinya pada suatu strategi tertentu, citra dan keunggulan bersaingnya biasanya dikaitkan dengan strategi tersebut. Perusahaan menjadi dikenal dipasar tertentu, untuk produk tertentu, dengan teknologi tertentu. Citra mereka sebelumnya akan terancam jika mereka beralih dari pasar, produk, atau teknologi ini dengan menerapkan strategi yang sangat berbeda. Jadi, Keputusan-keputusan strategik mempunyai pengaruh yang bertahan lama atas perusahaan; pengaruh baik atau buruk.
  • Isu Strategik Berorientasi ke Masa Depan. Keputusan-keputusan strategik didasarkan pada apa yang diramalkan manajer, bukan pada apa yang mereka ketahui. Dalam keputusan seperti ini, penekanan diberikan pada pengembangan proyeksi yang akan memungkinkan perusahaan memilih opsi (pilihan) strategik yang paling menjanjikan. Dalam lingkungan persaingan bebas dan tidak menentu seperti sekarang ini, perusahaan hanya akan sukses jika ia bersikap proaktif (antisipatif) terhadap perusahaan.
  • Isu Strategik Biasanya mempunyai Konsekuensi Multifungsional atau multibisnis. Keputusan-keputusan strategik mempunyai implikasi yang kompleks bagi sebagian besar bidang kegiatan perusahaan. Keputusan mengenai bauran pelanggan, tekanan utama persaingan atau struktur organisasi tentulah melibatkan unit-unit strategik (UUS atau SBU = Strategic Business Unit), divisi atau unit program perusahaan. Semua bidang ini akan dipengaruhi oleh alokasi atau realokasi tanggung jawab dan sumber daya yang ditimbulkan oleh keputusan tersebut.
  • Isu strategik mengharuskan perusahaan mempertimbangkan lingkungan ekstern. Semua perusahaan beroperasi dalam sistem terbuka. Mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan luar (ekstern) yang sebagian besar berada di luar kendali mereka. Karenanya, untuk berhasil dalam situasi persaingan, para manajer strategik perusahaan harus mengamati keadaan di luar operasi mereka sendiri. Mereka harus mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukan pihak-pihak lain yang relevan (misalnya; pesaing, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah dan tenaga kerja)
Tiga Tingkat Strategi
  • Puncak. Terletak tingkat korporasi (perusahaan), utamanya terdiri dari Dewan Direksi (Board Of Directors) dan Eksekutif kepala (Chief Executive) serta pejabat administratif (Administrative Officers). Bertanggung jawab dalam:
    • Kinerja Keuangan Perusahaan
    • Tujuan-Tujuan Bukan Keuangan; seperti memperkuat citra perusahaan, memenuhi tanggungjawab sosial perusahaan.
  • Untuk Perusahaan Multibisnis, eksekutif tingkat korporasi akan:
    • Menentukan bidang-bidang usaha (bisnis) yang digarap perusahaan
    • Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi yang mencakup bidang kegiatan dan bidang fungsional
    • Memanfaatkan kompetensi perusahaan dengan menerapkan ancangan portofolio dalam mengelola bisnis
    • Mengembangkan rencana-rencana jangka panjang, biasanya untuk periode lima tahun.
  • Tengah. Terletak tingkat bisnis, utamanya para manajer bisnis dan operasional. Dengan tanggungjawab:
    • Menerjemahkan rumusan arah dan keinginan yang dihasilkan di tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang kongkrit untuk masing-masing devisi usaha atau UUS
    • Menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di arena Pasar produk tertentu.
    • Mengidentifikasi dan mengamankan segmen-segmen pasar yang paling prospektif.
  • Bawah. Terletak pada tingkat fungsional, utamanya manajer produk, wilayah dan fungsional. Dengan tanggungjawab:
    • Menyusun sasaran tahunan dan strategi jangka pendek di bidang-bidang seperti: Produksi, operasi. riset dan pengembangan, keuangan dan akunting, Pemasaran dan hubungan karyawan
    • Mengimplementasikan atau melaksanakan rencana strategik perusahaan
    • Menangani masalah-masalah seperti efisiensi dan efektivitas sistem produksi dan pemasaran, kualitas layanan pelanggan, dan sukses produk dan jasa tertentu guna meningkatkan bagian pasar perusahaan.



a
mm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar